Sabtu, 04 Oktober 2014

Arti Kembali

Beberapa waktu yang lalu saat teringat kembali tentang kampung halaman yang jauh disana, rindu ingin segera pulang bermunculan. Semakin besar rindu itu muncul semakin besar pula keinginan untuk segera pulang. bayangan tentang kampung halaman kembali berkelebat. wajah orang tua, saudara, keponakan, rumah semuanya menari-nari di depan mata. Benar juga bahwa rindu yang tertumpuk itu menyakitkan teman. terkadang, saat menjelang pulang kampung di tengah hati yang berbunga-unga karena tak sabar untuk segera tiba di rumah kita sering berfikir dan bertanya: apa yang akan kita bawa saat pulang sebagai oleh-oleh? apa rencana saat dirumah nanti?


Sejenak aku berfikir, bahwa pulang ke kampung halaman adalah analogi dari kehidupan kita yang sebenarnya. kampung halaman kita yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat kelak dan dunia ini hanya sementara tempat mencari bekal kita pulang kampung. Tapi, apakah kerinduan kita pada kampung halaman yang sebenarnya sudahkah membuncah? Sudahkah kita menyiapkan bekal saat pulang nanti? Padahal kita telah tahu bagaimanakah kampung halaman kita. Keindahan syurga, Kepedihan siksa neraka. Dan kita semua tahu bahwa kelah kita akan benar-benar kembali. Bagi orang yang telah siap dengan sehala perbekalan untuk pulang kampung dia tidak akan sabar menunggu hari untuk segera pulang. Sama halnya kita, saat kita telah benar-benar siap dengan perbekalan untuk kehidupan akhirat, kita tidak akan sabar untuk segera bertemu dengan Sang Khaliq yang telah menciptakan kita. Dan rindu itu akan semakin besar. Sama seperti yang telah dicontohkan oleh para generasi yang lalu bahwa saat-saat menghadap Allah adalah waktu yang selalu ditunggu dan dirindu.

catatan untuk semakin megingatkanku tentan kampung halamanku yang sebenarnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar