1.
Pengertian Diskusi Kelompok
Menurut Bloom (dalam Bennett 1963), diskusi kelompok
adalah usaha bersama untuk memecahkan suatu masalah, yang didasarkan pada
sejumlah data, bahan-bahan, pengalaman-pengalaman, dimana masalah ditinjau selengkap dan sedalam
mungkin.
Menurut Tatiek Romlah Diskusi kelompok
adalahpercakapan yang sudah direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan
tujuan untuk memecahakan masalah-masalah atau memperjelas suatu persoalan, di bawah
pimpinan seorang pemimpin (Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok: 2006)
Moh. Surya (1975) mendefinisikan diskusi kelompok
merupakan suatu proses dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan
untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama,
dalam diskusi ini pula ditanamkan tanggungjawab dan harga diri.
Menurut Subrata (2002) menyatakan bahwa diskusi
kelompok adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang bergabung
dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat suatu masalah atau bersama
mencari pemecahan mendapatkan jawaban atasu kebenaran atas suatu masalah.
Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa diskusi kelompok adalah diskusi yang diikuti oleh beberapa
orang guna memecahkan masalah dengan saling bertukar pikiran dan pengalaman.
2.
Langkah Pelaksanaan Diskusi Kelompok
Dalam pelaksanaan diskusi kelompok terdapat tiga
langkah tahapan, yaitu :
a.
Perencanaan.
Dalam tahapan perencanaan, fasilitator melaksanakan : merumuskan tujuan
diskusi, menentukkan jenis diskusi, melihat pengalaman dan perkembangan siswa,
memperhitungkan waktu yang tersedia untuk kegiatan diskusi, mengemukakan hasil yang diharapkan dari
diskusi.
b.
Pelakasanaan.
Pada tahapan pelaksanaan fasilitator memberikan tugas yang harus didiskusikan,
waktu yang tersedia untuk mendiskusikan tugas, bila perlu menunjuk pengamat
diskusi,
3.
Mengelola Diskusi Kelompok
Pelaksanaan diskusi kelompok
seringkali ditemukan hambatan-hambata, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
pelaksanaan diskusi kelompok maka peru diperjelas tentang peran-peran dari
masing-masing anggota kelompok. Penjelasan tentang aturan-aturan dasar selama
berjalannya diskusi kelompok harus disampaikan diawal sebelum diskusi kelompok
dimulai, sehingga hal tersebut menjadi sebuah kesepakatan bersama yang harus
ditaati.
Menurut Bennett (1976),
Pitrifesa (1980) Zastrow (1987) pembagian kelompok tersebagai berikut :
a.
Peranan Pemimpin
Kelompok
1.
Menyediakan
kondisi yang akan membantu komunikasi secara penuh dan bebas dari para anggota.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur tempat duduk dalam bentuk lingkaran,
mengatur lalu lintas pembicaraan, mengkondisikan agar semua anggota kelompok
aktif untuk berbicara.
2.
Membantu
kelompok merumuskan tujuan-tujuan, menjajagi masalah yang dibicarakan,
merangkum hasil diskusi, membatu kelompok dalam memberikan penilaian terhadap
hasil yang akan dicapai.
3.
Mengenalkan
teknik-teknik yang dapat membantu diskusi berjalan lancer.
4.
Menjaga agar
pembicaraan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan dipecahkan, merangkum
hasil diskusi, membantu anggota kelompok dalam memberikan penilaian terhadap
hasil yang dicapai.
5.
Memperhatikan
masalah-masalah khusus yang timbul selama diskusi kelompok untuk menimbulkan
rasa memiliki dan dimiliki kepada semua anggota kelompok
b.
Peranan Anggota
Kelompok
1.
Bertanggungjawab
untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelompok
2.
Dating pada
waktu diskusi, menyiapkan bahan yang
akan didiskusikan, dan memahami ruamg lingkup diskusi
3.
Berusaha untuk
tidak menyimpang dari topic diskusi
4.
Berperilaku
sesuai dengan aturan-aturan diskusi yang sudah disepakati
5.
Memahami bahwa
diskusi kelompok adalah alat untuk memenuhi kebutuhan semua anggota bukan
sebagi tempat untuk melampiaskan perasaan yang dapat merusak jalannya diskusi.
4.
Langkah-Langkah Dalam Memecahkan Masalah Melalui
Diskusi Kelompok
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan yang akan diselesaikan
mencakup hakekat sumber permaslahan.
b. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dibutuhkan data yang bersal
dari anggota diskusi yang berupa pengalaman-pengalaman dan data yang diperoleh
dari sumber-sumber lain.
c. Analisis Data
Setelah memperoleh data dari lapangan maka perlu untuk
dianalisis. Dalam menganalisis data dibutuhkan kemampuan untuk menghubungkan
antara data yang satu dengan data lainnya. Apakah berkaitan dengan permasalahan
yang akan diselesaikan.
d. Perumusan Hipotesis
Dari hasil analis data yang ada dilanjutkan dengan
membuat daftar list kemungkinan-kemungkinan jalan penyelesaian masalah. Dalam
hal ini setiap anggota diskusi didorong untuk mampu memberikan penyelesaian
masalah yang mungkin untuk diterapakan.
e. Testing terhadap Hipotesis
f.
Penyelesaian
Setelah hipotesis dievaluasi, maka ambil salah satu
yang paling benar dan buatlah kemungkinan jawaban yang paling baik.
B.
Diskusi Kelompok Sepagai Upaya Meningkatkan Konsep
Diri
Diskusi kelompok merupakan salah satu teknik bimbingan kelompok yang penting,
dan dapat dikatakan sebagai jantungnya bimbingan kelompok. Hampir semua teknik
bimbingan kelompok menggunakan diskusi sebagai cara kerjanya.
Dalam pelaksanaan diskusi kelompok tidak hanya untuk
memecahkan permasalahan yang ada tetapi juga untuk mencerahkan persoalan, serta
mengembangkan pribadi.
Menurut Dinkmayer dan Mura (1971) ada tiga tujuan dari
pelaksanaan diskusi kelompok, yaitu :
a.
Untuk
mengembangkan pengertian terhadap diri sendiri
b.
Untuk
mengembangkan kesadaran tentang diri sendiri dan orang lain
c.
Untuk
mengembangkan pengetahuan baru tentang hubungan antar manusia
Menurut beberapa tokoh lain
seperti Jacobsen, Eggen, Kauchak, dan Dulaney (1985), menyatakan bahwa metode
diskusi dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :
a. Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan kepemimpinan
b. Merangkum pendapat-pendapat kelompok.
c. Mencapai suatu konsesus
d. Menjadi pendengar yang aktif
e. Mengatasi perbedaan-perbedaan dengan tepat
f. Mengembangkan ketrampilan memparaprase
g. Mengembangkan ketrampilan belajar mandiri
h. Mengembangkan ketrampilan menganalisis, mensintesis,
dan menilai
Penggunaan diskusi kelompok dalam
bimbingan kelompok memiliki keuntungan sebagai berikut :
a. Membuat anggota kelompok lebih aktif karena tiap
anggota kelompok mendapat kesempatan untuk berbicara dan memberi sumbangan
kepada kelompok.
b. Anggota kelompok dapat saling bertukar pengalaman
c. Anggota kelompok belajar mendengarkan dengan baik apa
yang dikatakan anggota kelompok yang lain
d. Dapat meningkatkan pengertian terhadap diri sendiri
dan pengertian terhadap orang lain
e. Member kesempatan pada anggota untuk belajar menjadi
pemimpin, baik dengan menjadi pemimpin kelompok maupun dengan mengamati
perilaku pemimpin kelompok
Dari beberapa pendapat yang berkaitan
tujuan serta keuntungan dilaksanakannya diskusi kelompok, interaksi selama
pelaksanaan diskusi dapat membantu dalam meningkatkan konsep diri siwa.
Dalam proses pelaksanaan diskusi
kelompok terdapat fase bertukar pengalaman tentang permasalahan yang akan
diselesaikan. Selain itu dalam diskusi kelompok juga akan diperoleh informasi
tentang diri sebagai akibat umpan balik selama proses diskusi. Sehingga dari
proses –proses tersebut makan masing-masing anggota kelompok akan semakin
menambah pengetahuannya tentang diri. Di sisi lain, dari hasil bertukar
pengalaman akan memberikan alternatif solusi permasalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar