Senin, 12 Mei 2014

Diskusi Kelompok



1.      Pengertian Diskusi Kelompok
Menurut Bloom (dalam Bennett 1963), diskusi kelompok adalah usaha bersama untuk memecahkan suatu masalah, yang didasarkan pada sejumlah data, bahan-bahan, pengalaman-pengalaman,  dimana masalah ditinjau selengkap dan sedalam mungkin.
Menurut Tatiek Romlah Diskusi kelompok adalahpercakapan yang sudah direncanakan antara tiga orang atau lebih dengan tujuan untuk memecahakan masalah-masalah atau memperjelas suatu persoalan, di bawah pimpinan seorang pemimpin (Teori dan Praktik Bimbingan Kelompok: 2006)
Moh. Surya (1975) mendefinisikan diskusi kelompok merupakan suatu proses dimana murid-murid akan mendapatkan suatu kesempatan untuk menyumbangkan pikiran masing-masing dalam memecahkan masalah bersama, dalam diskusi ini pula ditanamkan tanggungjawab dan harga diri.
Menurut Subrata (2002) menyatakan bahwa diskusi kelompok adalah suatu percakapan ilmiah oleh beberapa orang yang bergabung dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat suatu masalah atau bersama mencari pemecahan mendapatkan jawaban atasu kebenaran atas suatu masalah.
Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa diskusi kelompok adalah diskusi yang diikuti oleh beberapa orang guna memecahkan masalah dengan saling bertukar pikiran dan pengalaman.


2.      Langkah Pelaksanaan Diskusi Kelompok
Dalam pelaksanaan diskusi kelompok terdapat tiga langkah tahapan, yaitu :
a.       Perencanaan. Dalam tahapan perencanaan, fasilitator melaksanakan : merumuskan tujuan diskusi, menentukkan jenis diskusi, melihat pengalaman dan perkembangan siswa, memperhitungkan waktu yang tersedia untuk kegiatan diskusi,  mengemukakan hasil yang diharapkan dari diskusi.
b.      Pelakasanaan. Pada tahapan pelaksanaan fasilitator memberikan tugas yang harus didiskusikan, waktu yang tersedia untuk mendiskusikan tugas, bila perlu menunjuk pengamat diskusi,

3.      Mengelola Diskusi Kelompok
Pelaksanaan diskusi kelompok seringkali ditemukan hambatan-hambata, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pelaksanaan diskusi kelompok maka peru diperjelas tentang peran-peran dari masing-masing anggota kelompok. Penjelasan tentang aturan-aturan dasar selama berjalannya diskusi kelompok harus disampaikan diawal sebelum diskusi kelompok dimulai, sehingga hal tersebut menjadi sebuah kesepakatan bersama yang harus ditaati.
Menurut Bennett (1976), Pitrifesa (1980) Zastrow (1987) pembagian kelompok tersebagai berikut :

a.       Peranan Pemimpin Kelompok
1.      Menyediakan kondisi yang akan membantu komunikasi secara penuh dan bebas dari para anggota. Hal ini dapat dilakukan dengan mengatur tempat duduk dalam bentuk lingkaran, mengatur lalu lintas pembicaraan, mengkondisikan agar semua anggota kelompok aktif untuk berbicara.
2.      Membantu kelompok merumuskan tujuan-tujuan, menjajagi masalah yang dibicarakan, merangkum hasil diskusi, membatu kelompok dalam memberikan penilaian terhadap hasil yang akan dicapai.
3.      Mengenalkan teknik-teknik yang dapat membantu diskusi berjalan lancer.
4.      Menjaga agar pembicaraan tidak menyimpang dari permasalahan yang akan dipecahkan, merangkum hasil diskusi, membantu anggota kelompok dalam memberikan penilaian terhadap hasil yang dicapai.
5.      Memperhatikan masalah-masalah khusus yang timbul selama diskusi kelompok untuk menimbulkan rasa memiliki dan dimiliki kepada semua anggota kelompok
b.      Peranan Anggota Kelompok
1.      Bertanggungjawab untuk berpartisipasi secara aktif dalam diskusi kelompok
2.      Dating pada waktu diskusi,  menyiapkan bahan yang akan didiskusikan, dan memahami ruamg lingkup diskusi
3.      Berusaha untuk tidak menyimpang dari topic diskusi
4.      Berperilaku sesuai dengan aturan-aturan diskusi yang sudah disepakati
5.      Memahami bahwa diskusi kelompok adalah alat untuk memenuhi kebutuhan semua anggota bukan sebagi tempat untuk melampiaskan perasaan yang dapat merusak jalannya diskusi.

4.      Langkah-Langkah Dalam Memecahkan Masalah Melalui Diskusi Kelompok
a.       Identifikasi Masalah
Identifikasi permasalahan yang akan diselesaikan mencakup hakekat sumber permaslahan.
b.      Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dibutuhkan data yang bersal dari anggota diskusi yang berupa pengalaman-pengalaman dan data yang diperoleh dari sumber-sumber lain.
c.       Analisis Data
Setelah memperoleh data dari lapangan maka perlu untuk dianalisis. Dalam menganalisis data dibutuhkan kemampuan untuk menghubungkan antara data yang satu dengan data lainnya. Apakah berkaitan dengan permasalahan yang akan diselesaikan.
d.      Perumusan Hipotesis
Dari hasil analis data yang ada dilanjutkan dengan membuat daftar list kemungkinan-kemungkinan jalan penyelesaian masalah. Dalam hal ini setiap anggota diskusi didorong untuk mampu memberikan penyelesaian masalah yang mungkin untuk diterapakan.
e.       Testing terhadap Hipotesis
f.       Penyelesaian
Setelah hipotesis dievaluasi, maka ambil salah satu yang paling benar dan buatlah kemungkinan jawaban yang paling baik.

B.     Diskusi Kelompok Sepagai Upaya Meningkatkan Konsep Diri
Diskusi kelompok merupakan salah  satu teknik bimbingan kelompok yang penting, dan dapat dikatakan sebagai jantungnya bimbingan kelompok. Hampir semua teknik bimbingan kelompok menggunakan diskusi sebagai cara kerjanya.
Dalam pelaksanaan diskusi kelompok tidak hanya untuk memecahkan permasalahan yang ada tetapi juga untuk mencerahkan persoalan, serta mengembangkan pribadi.
Menurut Dinkmayer dan Mura (1971) ada tiga tujuan dari pelaksanaan diskusi kelompok, yaitu :
a.       Untuk mengembangkan pengertian terhadap diri sendiri
b.      Untuk mengembangkan kesadaran tentang diri sendiri dan orang lain
c.       Untuk mengembangkan pengetahuan baru tentang hubungan antar manusia
Menurut beberapa tokoh lain seperti Jacobsen, Eggen, Kauchak, dan Dulaney (1985), menyatakan bahwa metode diskusi dapat digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan sebagai berikut :
a.       Mengembangkan ketrampilan-ketrampilan kepemimpinan
b.      Merangkum pendapat-pendapat kelompok.
c.       Mencapai suatu konsesus
d.      Menjadi pendengar yang aktif
e.       Mengatasi perbedaan-perbedaan dengan tepat
f.       Mengembangkan ketrampilan memparaprase
g.      Mengembangkan ketrampilan belajar mandiri
h.      Mengembangkan ketrampilan menganalisis, mensintesis, dan menilai
            Penggunaan diskusi kelompok dalam bimbingan kelompok memiliki keuntungan sebagai berikut :
a.       Membuat anggota kelompok lebih aktif karena tiap anggota kelompok mendapat kesempatan untuk berbicara dan memberi sumbangan kepada kelompok.
b.      Anggota kelompok dapat saling bertukar pengalaman
c.       Anggota kelompok belajar mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan anggota kelompok yang lain
d.      Dapat meningkatkan pengertian terhadap diri sendiri dan pengertian terhadap orang lain
e.       Member kesempatan pada anggota untuk belajar menjadi pemimpin, baik dengan menjadi pemimpin kelompok maupun dengan mengamati perilaku pemimpin kelompok
           Dari beberapa pendapat yang berkaitan tujuan serta keuntungan dilaksanakannya diskusi kelompok, interaksi selama pelaksanaan diskusi dapat membantu dalam meningkatkan konsep diri siwa.
           Dalam proses pelaksanaan diskusi kelompok terdapat fase bertukar pengalaman tentang permasalahan yang akan diselesaikan. Selain itu dalam diskusi kelompok juga akan diperoleh informasi tentang diri sebagai akibat umpan balik selama proses diskusi. Sehingga dari proses –proses tersebut makan masing-masing anggota kelompok akan semakin menambah pengetahuannya tentang diri. Di sisi lain, dari hasil bertukar pengalaman akan memberikan alternatif solusi permasalahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar