Selasa, 18 Maret 2014

TAUJH USTADZ HILMI AMINUDDIN



TAUJH USTADZ HILMI AMINUDDIN

Kampanye PKS 2014
Alhamdulillahilladzi jama’ana alal khoir
Wa asyhadu alla ilaha illallahu wahdahula syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warosuluh
As sholatu wasalamu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala alihi washohbihi wamawalah
waqolallahu azza wajalla fi kitabil aziz
a’udzubillahi minasyaithonirrojim ”Ya ayyuhalladzina amanu idza laqitum fiatan fatsbutu, wadzkurullaha katsiron la’allakum tuflikhun. Wa athi’ullaha wa rosulahu wala tanaza’u fatabsyalu watadzhabariyahukum washbiru innallaha ma’a shobirin. Wala takunu kalladzina khoroju min diyarihim bathoron wariaanas wayasudduna  ‘an sabilillah wallahu bima ya’maluna mukhith”
shodaqollahul’adzim

ikhwan dan akhwat fillah rohimakullah,
pada hari ini Alhamdulillah, kita bisa melihat betapa besar pertolongan Allah pada kita. Hari ini kita bias melihat betapa besar dukungan Allah pada kita. Hari ini kita bias melihat betapa besar karunia Allah pada kita. Sebagian kader-kader yang bergabunga dengan ini, yang bergabung dalam gerakan da’wah ini di awal tahun 80an merasa betul ada perbedaannya. Diawal 80an di puncak kekuasaan diktator militer,

Jumat, 07 Maret 2014

DISKUSI



1.      Urgensi Ruhiyyah
Ruhiyyah adalah kunci, adalah ruh bagi kader da’wah. Karena hanya kekuatan ruhiyyahlah kekuatan yang sebenarnya. Selama kita masih diberikan waktu maka senantiasa tingkatkan ruhiyyah kita, dan salah satunya adalah Al Qur’an, meskipun disibukkan dengan banyak hal membaca dan menghapal harus selalu dilakukan.
2.      Mandzili akhwat
Ada kasus tentang akhwat yang seringkali

PERGAULAN WANITA



Mengenai seks bebas yang sedang marak di kalangan remaja sebenarnya siapaun bisa menjadi korban, tidak hanya pihak perempuan, misalnya AIDS. Semua pihak memungkinkan terkena AIDS tapi memang dari sekian banyak akibat dari seks bebas yang paling nampak akibatnya memang kebanyakan adalah wanita.
Di zaman yang serba terbuka dan modern saat ini sangat mempengaruhi pola pergaulan remaja. Dan semakin kesini kasus seks bebas dikalangan remaja semakin meningkat.. Dalam beberapa hal kaitannya dengan kasus free sex wanita adalah pihak yang paling banyak dirugikan sehingga menimbulkan dampak psikologis yang besar. Karena harus menanggung malu bila sampai menyebabkan kehamilan ditambah lagi peran sebagai seorang ibu membutuhkan penyesuaian  yang luar biasa. Dari hal tersebut kita bisa melihat bahwa wanita adalah kuncinya. Bila seorang wanita mampu menjaga diri baik dalam pergaulan. Bila wanita memiliki konsep diri yang kuat maka kasus free sex mungkin tidak akan terjadi.
Namun bila disimpulkan, semua pihak adalah korban. Korban dari lingkungan yang tidak sehat, perkembangan IPTEK yang tidak dibarengi dengan kematangan sikap, permasalahan ekonomi dan masih banyak lagi. Asalkan masing-masing pihak baik itu wanita mauapun laki-laki dapat saling menjaga diri maka semuanya tidak akan terjadi. Dan solusi dari semuanya sebenarnya adalah kembali pada diri kita masing-masing, yaitu bila kita mampu memegang teguh nilai-nilai agama dan mengaplikasikannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Bagaimana sih memilih teman yang baik...?
Teman atau lingkungan bergaul memang sangat penting. Karena hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi perilaku dan sikap kita. Bila kita bergaul dengan orang-orang yang semangat maka kita akan ikut bersemangat pula begitu pula sebaliknya. Karena teman adalah cermin kita, seseorang dapat dinilai dari lingkunngan bergaulnya.
Namun hal tersebut bukan berarti melarang kita untuk bergaul dengan siapapun. Dalam Islam kita diperintahkan untuk dapat bergaul dengan baik kepada siapapun. Bahkan Rosulullah sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda….. hal itu menandakan bahwa kita diperkenankan bergaul dengan siapapun
Yang harus diperhatikan adalah dampaknya. Kita tidak dilarang bergaul dengan siapapun asalkan tidak membawa damp[ak negative pada kita. Bergaullah dengan siapapun ambil sebanyak-banyaknya kebaikanny dan buang sejauh-jauhnya keburukannya.  Kita harus mampu menyaring hal-hal yang positif dan negative ketika kita bergaul dengan seseorang.
Teman yang baik merupakan teman yang selalu menginngatkan dan menasihati kita ketika kita lalai. Orang yang selalu menyemangati kita disaat kita butuh semangat dan yang terpenting dari semuanya adalah orang yang semakin membuat kita lebih mengerti tentang makna kehidupan dan membuat kita semakin dekat dangan Allah.

Allahu a’lam
Sebagai wanita harus mampu untuk menjaga diri
Selain faktor lingkungan teman, keluarga, media yang menjadi penyebab dari seks         

UKHUWAH



Islam adalah agama yang mengajarkan rasa saling mencintai dan saling menyayangi kepada sesama. Bahkan dalam suatu hadis disebutkan bahwa tidak akan sempurna iman seseorang jika belum dapat mencintai saudaranya sesama muslim seperi mencintai dirinya sendiri. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu  Rosulullah Sholallahu  ‘alaihi wasalam bersabda “Kamu semua tidak akan masuk surga sehingga kalian beriman, dan kalian  tidak beriman sehingga kalaian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan kepada kalian  suatu perbuatan jika kalian mengerjakannya, maka kalian akan saling mencintai? Tebarkanlah ucapan salam diantara kalian. Dalam haditsnya dikatakan ”Barangsiapa yang memandang saudaranya dengan pandangan penuh kasih sayang, maka Allah akan mengampuni dosanya.” Diriwayatkan pula oleh Bukhari Muslim beliau juga berkata “Janganlah kalian meremehkan suatu perbuatan baik yang kecil, meskipun hanya sekedar bertemu dengan saudaramu dengan wajah ceria.”
Dalam Islam ikatan ukhuwah atau persaudaraan dilandaskan pada aqidah. Yang hal ini kaitanyya erat dengan ikatan seorang makhluk kepada Allah Sehingga selama masih satu aqidah dilarang untuk memutuskan silaturrahim, bahkan dengan orang yang berbeda agamapun kita diperintahkan untuk saling menghormati dan menghargai. Dengan sesama muslim kita tidak boleh membuat saudara kita merasa tidak aman dan nyaman karena keberadaan kita. Dari Abu Musa Radhiyallahu ‘anhu  ia berkata, Rosulullah Sholallahu  ‘alaihi wasalam bersabda “Barangsiapa berjalan di masjid dan pasar sedangkan ia membawa anak panah, hendaklah ia menyembunyikan atau memegang ujungnya agar jangan sampai melukai seseorang diantara kaum muslimin”(HR. Bukhari dan Muslim). Dai Abu Qatadah Al Harits bin Rabiiy Radiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rosulullah Sholallahu  ‘alaihi wasalam bersabda “Ketika aku sedang sholat dan hendak memperpanjangnya, tiba-tiba mendengar tangisan anak kecil, maka kusegerakan sholat, karena tidak ingin merepotkan ibunya.” (HR. Bukhari).

AR-RAHMAN



Teman-teman, kakak-kakak sekalian yang senantiasa dalam kasih sayang Allah….
                Izinkahlah kami, anak-anak merapi…
                untuk mempersembahkan sebuah puisi cinta kami
                cinta kepada Allah, cinta kepada sesame
                karna dengan cinta kita akan mengerti dan merasakan bahwa dunia ini dilimpahi cinta

Benarkah ?
Maka, nikmat Allah manakah yang aku dustakan….
Diantara luasnya alam semesta
Diedarkanya planet, bintang, matahari
Diantara keelokan bumi
Dihiasinya dengan lautan, gunung, bukit, perkebunan
Diantara hangat kasih sayang
Diberikannya ayah ibu
Diantara segala nikmatnya dalam diri
Diizinkanya aku hidup
Berdiri disini
Bernafas bebas
Sepuas-puasnya
Nikmat manakah yang tlah kudustakan…
DiizinkanNya aku melihat segala keindahan
DiizinkanNya aku mendengar nyanyian alam
Masih pula diizinkanNya aku merasakan
Merasakan……..?
Benarkah aku telah merasakan…
Aku memang bisa merasakan,
Tapi hatiku ini telah mati untuk merasakan besarnya CintaNya
Sampai kapan kaki ini mampu berdiri, aku tak tahu
Sampai kapan telinga ini mendenngar, aku tak tahu
Sampai kapan mata ini melihat, aku tak tahu
Dan sampai kapankah aku masih bias bernafas, aku tauuuu…..
Nikmat manakah yang tlah kudustakan…
Benarkah ?
Benarkah tubuh ini?
Benarkah aku sujudkan pada Mu
Benarkah telinga ini?
Benarkah kami telah mendengar segala titahMu
Benarkah mata ini?
Benarkah telah kami lihat KeagunganMu
Benarkah ?
Benarkah dalam tiap hembusan nafas kami mengingatMu
Dan sungguh kami telah lalai…
Sudah cukup segala peringatanMu
Namun sungguh, kami tetap lalai
Ya Allah..
Engkau Maha Pengampun
Engkau Maha Pengasih
Kami merajuk ampunan dan kasih saying Mu
Berikan kami kesempatan
Karna kami yakin,
Dalam setiap detik kehidupan
Engkau taburi cintaMu

PENCINTA SEJATI




                Dunia remaja merupakan dunia yang sangat dekat sekali dengan “cinta” terutama cinta dengan lawan jenis. Cinta merupakan anugrah, wajar saja ketika muncul rasa tertarik atau bahkan cinta dengan lawan jenis karena cinta adalah fitrah. Namun bila melihat hakikat makna cinta, bagaimanakah mengelola energi cinta? Sekali lagi jatuh cinta adalah hal yang wajar, namun yang tidak wajar adalah ketika ekspresi cinta itu berlebihan bahkan mungkin melebihi ekspresi cinta kita kepada Sang Pemberi Rasa Cinta.
Seringkali timbul permasalahan dan perdebatan lalu bagaimanakah mengelola energi cinta? Atau adakah pacaran dalam Islam? Jika timbul pertanyaan tersebut, maka masing-masing dari kita harus menjawab terlebih dahulu, sebenarnya apakah hakikat dari makna cinta, dan dari manakah munculnya rasa cinta ?
Cinta adalah anugrah dari Allah kepada seluruh makhluknya. Allah memiliki begitu banyak sifat yang salah satunya adalah Al Waduud (Yang Maha Mencintai) dan cinta yang tumbuh pada manusia merupakan bagian kecil dari Cinta Allah yang dianugrahkan kepada manusia. Cinta yang sejati adalah cinta yang muncul dari hati yang suci pula. Jadi pecinta sejati adalah seseorang memiliki rasa cinta yang berasal dari ketulusan hati. Lalu bagaimanakah ketulasan itu? Ketika kita memiliki sesuatu yang sangat kita cintai, apakah yang akan kita lakukan ?  kita akan berus

INDONESIA GOLPUT...?



Pemilu yang sebentar lagi akan berlangsung menimbulkan berbagai respon yang berbeda-beda masyarakat. Mulai dari kalangan masyarakat awam, simpatisan dan kader partai, dan golongan golput.
Dari golongan masyarakat awam mungkin pemilu adalah momentum biasa yang bahkan mereka tidak tahu siapa calon dan siapa calon yang akan dipilih untuk memimpin mereka kelak. Pada umumnya masyarakat akan mengikuti suara terbanyak atau siapa yang terkuat untuk menarik perhatian mereka. Bagi simpatisan dan kader partai momentum pemilu merupakan momentum yang sangat penting. Karena pada momentum ini mereka akan berlomba-lomba untuk mengenalkan dan mengajak masyarakat untuk memilih partai dan calon yang diusung. Golongan golput kebanyakan antipasti terhadap pemilu. Ada beberapa hal yang menjadi alasan seseorang memilih golput. Pertama, situasi kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bias memilih seperti permasalahan administrasi, pekerjaan, dan lain-lain. Kedua,golput karena hilangnya rasa kepercayaan terhadap pemimpin dan ketiga, pilihan golput biasanya karena memiliki pendapat sendiri tentang pemilihan pemimpin.
            Terlepas dari semua pendapat, kehadiran seorang pemimpin adalah wajib hukumnya. Bagaimana suatu kelompok akan berjalan tanpa hadirnya pemimpin. Apalagi ditengah kondisi masyarakat Indonesia saat ini dibutuhkan seorang emimpin yang mampu untuk kembali membangkitkan Indonesia. Sebagai seorang muslim yang tinggal di Negara yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim kita juga harus meyakini bahwa dengan didasarkan pada aturan Islamlah tatanan akan kembali Berjaya. Segala permasalahan akan selesai bila dikembalikan sesuai dengan hukum dan ajaran Islam. Maka bila ini terjadi, kelak mimpi kita dapat hidup berdampingan dengan rukun akan terwujud. Tidak adalagi pertikaian, kerusakan, kebencian, yang ada hanyalah ketenangan. Oleh karena itu perlu adanya perubahan dan salah satunya adalah dibutuhkannya seorang pemimpin yang mampu mengarahkan kita kepada yang ma’ruf. Jadikan diri kita adalah bagian dari solusi dari permasalah yang ada di tengah masyarakat Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Jika demikian kita sebagai anggota masyarakat dan seorang muslim memiliki per

Senin, 03 Maret 2014

DIBALIK “PEKAN KONDOM NASIONAL”



             Beberapa waktu yang lalu yaitu pada tanggal 1 Desember 2013 kita memperingati Hari Aids sedunia. Sebagai langkah nyata untuk mengurangi jumlah penderita Aids di Indonesia, KPAN (Komisi Penangulangan Aids Nasional) mengadakan agenda PKN (Pekan Kondom Nasional) pada tanggal 1-7 Desember 2013. Kegiatan Pekan Kondom Nasional yaitu membagikan kondom gratis kepada masyarakat. Penyelenggaraan kegiatan tersebut ternyata banyak sekali menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Bahkan berita tersebut sempat diributkan dan menjadi pusat perdebatan oleh pengguna jejaring sosial. Banyak kalangan terutama Ormas keagamaan yang meminta pemerintah untuk menghentikan kampanye pemakaian kondom tersebut.  Banyaknya tekanan dan kritikan dari berbagai pihak akhirnya kegiatan tersebut telah gagal digelar.
            Sampai dengan saat ini memang belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan penyakit Aids ini. Penularan virus HIV atau penyakit Aids ini melalui kontak langsung cairan yang dimiliki manusia seperti darah, air mani, air susu. Oleh karena itu, kondom menurut KPAN menjadi salah satu solusi untuk mencegah bertambahnya angka penderita Aids.
Meskipun kegiatan Pekan Kondom Nasional telah gagal dilaksanakan kita perlu melihat kembali dampak dari kegiatan tersebut. Menurut kacamata penulis, sebenarnya pemberlakuan kebijakan pekan kondom yang dipelopori oleh kerjasama antara Komisi Penanggulangan Aids Nasional dengan DKT salah satu perusahaan alat kontrasepsi, Pekan Kondom Nasional bisa jadi menjadi salah satu solusi untuk mengurangi jumlah penderita Aids di Indonesia. Namun, ada beberapa hal yang penulis rasa kegiatan tersebut kurang bijak dan tepat. Ada banyak sisi yang harus dilihat terlebih dahulu. Pertama, mengenai sasaran. Pelaksanaan PKN tersebut haruslah tepat sasaran. Artinya, pembagian kondom gratis tidak dibagikan kepada siapa saja tapi harus berdasarkan kriteria tertentu. Apabila kondom dibagikan kepada siapa saja  maka tidak dimungkinkan para remaja yang masih dalam masa peralihan akan menggunakan kondom tersebut. Hal tersebut akan berakibat fatal. Bukannya semakin berkurang jumlah penderita Aids tetapi akan menambah angka free sex sehingga semakin rusak pula moral generasi muda kita.   Kedua, Pembagian kondom di sekitar kampus menurut penulis tidaklah bijak. Image kampus yang merupakan tempat orang berpendidikan akan rusak. Lokalisasi bisa menjadi tempat yang tepat walaupun hal tersebut juga memberikan dampak negatif lainnya yaitu secara tidak langsung adanya dukungan terhadap kegiatan prostisusi. Ketiga, pembagian kondom dengan menggunakan dengan menggunakan mobil dengan gambar seorang artis terkenal dengan pakaian dan pose yang sangat tidak layak tidak menunjukkan image “pekan kondom” namun sebaliknya hal tersebut menimbulkan kesan konotatif