Kehidupan manusia
dimulai pada saat pembuahan, ketika sel reproduksi wanita yang disebut ovum (jamak: ova), dibuahi oleh sel reproduksi pria spermatozoon (jamak: spermatozoa). Hal ini terjadi kira-kira 280
hari sebelum kelahiran. (Perkembangan
Anak, Jilid 1:Elizabeth B. Hurlock)
“Maka
hendaklah manusia itu memperhatikan dari apakah dia diciptakan? Dia diciptakan
dari air yang terpancar, yang keluardiantara tulang sulbi laki-laki dan tulang
dada perempuan” (QS. Ath-Thariq[86] :5-7)
Dari ovum yang telah
dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim, kemudian
melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang rahim.
Dalam kehidupan rumah
tangga kehadiaran anak adalah sesuatu yang sangat diimpikan dan ditungu-tunggu,
dan salah satu tujuan seseorang berumah tangga adalah untuk memperoleh
keturunan yang kelak akan menjadi penerus keluarga dan diharapkan kelak
mengangkat nama baik keluarga.. Bahkan masyarakat percaya semakin banyak anak
yang dimiliki akan semakin banyak pula rizqi, karena masing-masing anak membawa
keberkahan sendiri-sendiri.
“tidak
ada seorang anakpun yang lahir pada sebuah keluarga kecuali menambah
kemuliaannya yang sebelumnya tidak ada” (HR. Ath-thabrani)
Bagi seorang wanita,
dapat hamil dan melahirkan seorang keturunan, dan dapat mendidik anak adalah
kebahagiaan tersendiri yang tidak terkira. Rasa sakit saat akan melahirkan pun
tidak akan terasa karena besarnya rasa bahagia saat dapat mendengarkan tangisan
anak pertama kali pada saat melhirkan.
Namun masih banyak pula
para wanita yang belum banyak mengetahui tentang masa kehamilan. Kebanyakan
dari mereka masih bingung apa yang harus dipersiapkan dan yang harus dilakukan
saat selama mengandung. Terutama bagi wanita yang baru merasakan hamil untuk
pertama kalinya. Terkadang mereka tidak mengtahui bahwa yang dilakukan akan
membawa dampak negative bagi kandungan, bahkan banyak pula yang benar benar
membatasi diri karena takut akan berdampak bagi janin yang sdang dikandungnya.
Mereka belum banyak
mengetahui terkadang kurang perhatian saat masa mengandung akan berdampak bagi
janin atau bahkan dapat menimbulkan penyakit saat nanti lahir. Para wanita juga
belum mengetahui bagaimana cirri-ciri kandungan yang bermasalah.
Kecerdasan anak dapat
diawali saaat mulai ibu mengandung yaitu dengan memberiakan rangsangan kepada
janin selama mengandung, namun hal itu belum banyak diketahui secara praktis
oleh wanita terumatama calon ibu muda atau bahkan bagi mereka yang akan
berencana menjadi seorang ibu
Menurut Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) di
Indonesia hingga kini masih tinggi, 262 per 100 ribu kelahiran hidup. Angka itu
masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) yakni menurunkan AKI
menjadi 125 per 100 ribu kelahiran hidup.
Jumlah kematian bayi
yang dilaporkan oleh Puskesmas selama tahun 2006 sebanyak 279 kasus dari 40.785
kelahiran hidup atau 6.84 per 1.000 kelahiran hidup. Sedangkan jumlah kematian
bayi yang dilaporkan oleh rumah sakit diwilayah Kab. Brebes pada tahun 2006
adalah 69 kasus dari 40.785 kelahiran hidup. Sedangkan pada tahun 2005 jumlah
kematian bayi yang dilaporkan yaitu 192 kasus atau 5,31 per 1000 kelahiran
hidup.
Penyebab kematian ibu
hamil dan melahirkan, menurut Lukman, sebagian besar karena perdarahan 28%
eklamsia 24%, infeksi 11% dan komplikasi
masa puerpureum 8%.
Menuurut Departemen
Kesehatan yang menyebabkan kasus-kasus tersebut adalah 3T, yaitu terlambat
mengenali tanda bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas
kesehatan dan terlambat mendapatkan pelayanan di fasilitas kesehatan.
Dari data tersebut
salah satu penyebab kasus tersebut adalah terlambat mengenali tanda bahaya dan
mengambil keputusan. Kurangnya mengenali
tanda bahaya atau kurangnya informasi terkait perawatan saat masa kandungan
bagi wanita karena kebanyakan dari mereka memahami hal itu adalah hal yang
belum waktunya untuk diketahui. Padahal informasi tersebut sangat penting dan
harus dapat diketahui dan difamahi sejak sebelum mereka mengalami, dengan
memahami bagamana merawat kandungan sejak dini hal ini dapat mengantisipasi
hal-hal yang tidak diinginkan, selain itu hal tersebut dapat membantu para
wanita untuk dapat mempersiapkan sejak jauh hari paling tidak dengnan menjaga
kesehatan.
Perkembangan Embrio
Fisiologi Janin (Hanifa
Wiknjosatri)
Pada kehamilan 8-10 minggu pembuluh darah janin
terbentuk, umumnya denyut jantung dapat dicatat pada minggu ke 12, sedangkan
dengan stetoskop laenec baru dapat terdengar pada minggu ke 20. pada kehamilan
volume ibu bertambah pada minggu ke 16 dan mencapai puncaknya pada minggu ke 32
kuranng lebih 25% dan mulai menurun sedikit pada hampir a term.
Pernapasan Janin. Janin dalam kandungan telah mengadakan
gerakan-gerakan pernapasan, dalam keadaan normal frekuensi denyut jantunng
janin berkisar 120-140 per menit.
Pencatatan ini dimaksudkan untuk mengetahui ada atau tidak adanya Hipoksia pada janin. Jika jumlah
denyutan lebih dari 160 per menit
disebut takikardia,sedangkan jika kurang dari 120 per menit
disebut bradikardia.
Traktus Digestivus. Pada kehamilan 4 bulan alat
pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat menelan air ketuban
dalam jumlah yang cukup banyak, sehingga dapat membantu dalam perputaran air
ketuban.
Traktus Urinarus. Glomerulus di ginjal mulai terbentuk
dalam korteks renalis pada janin usia 8 minggu. Ginjal janin
mulai berfungsi pad kehamilan 3 bulan dan di dalam kandung kencing janin telah
dapat dijumpai.
Urat saraf. Gerakan menelan baru terjadi pada usia
kandungan 4 bulan, sedangkan menyedot pada usia 6 bulan. Dalam ttriwulan
terakhir hubungan antara urat saraf dan fungsi otot menjadi lebih sempurna,
sehingga janin yang dilahirkan setelah kehamilan 32 minggu dapat hidup di luar
kandungan. Pada kehamilan 7 bulan mata janin sanngat sensitif terhadap cahaya.
Bagian dalam, tengah , dan luar telinga dibentuk dalam triwulan ke dua.
1. Perawatan Masa Kehamilan
Makanan dan Gizi
Pada permulaan kehamilan ibu
harus makan makanan yang begizi tinggi, karena bila terjadi defisiensi
makanan ketika hamil pada triwulan pertama, sering terjadi abortus, sedangkan
jika terdi pada triwulan berikutnya akan terjadi prematurus. Makanan pada
triwulan terakhir harus mengandung banyak protein. Pada Lokakrya Makanan yang
diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia di Jakarta tahun 1968
ditemukan bahwa sorang wanita berusia 20-39 tahun dengan berat badan 47 kg
membutuhkan 2000 kalori sehari, dan
dianjurkan untuk makan yang mengandung zat-zat sebagai berikut :
|
Tidak hamil
|
Hamil
|
Menyusui
|
1.Kalori
2.Protein
3.Kalsium
4.Besi
5.Vitamin A sebagai karotin
6.Thiamin
7.Riboflavin
8.Niasin
9.Vitamin C
|
2000
55
g
0,5 g
12 g
4000 mcg
0,8 mg
1,1 mg
13
mg
60
mg
|
2300
65
g
1
g
17
g
4500 mcg
1
g
1,3 g
15 g
90 g
|
2800
80
g
1
g
17
g
6500
mcg
1,2 mg
1,5 mg
18
mg
90
mg
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar