Jumat, 07 Maret 2014

INDONESIA GOLPUT...?



Pemilu yang sebentar lagi akan berlangsung menimbulkan berbagai respon yang berbeda-beda masyarakat. Mulai dari kalangan masyarakat awam, simpatisan dan kader partai, dan golongan golput.
Dari golongan masyarakat awam mungkin pemilu adalah momentum biasa yang bahkan mereka tidak tahu siapa calon dan siapa calon yang akan dipilih untuk memimpin mereka kelak. Pada umumnya masyarakat akan mengikuti suara terbanyak atau siapa yang terkuat untuk menarik perhatian mereka. Bagi simpatisan dan kader partai momentum pemilu merupakan momentum yang sangat penting. Karena pada momentum ini mereka akan berlomba-lomba untuk mengenalkan dan mengajak masyarakat untuk memilih partai dan calon yang diusung. Golongan golput kebanyakan antipasti terhadap pemilu. Ada beberapa hal yang menjadi alasan seseorang memilih golput. Pertama, situasi kondisi yang menyebabkan seseorang tidak bias memilih seperti permasalahan administrasi, pekerjaan, dan lain-lain. Kedua,golput karena hilangnya rasa kepercayaan terhadap pemimpin dan ketiga, pilihan golput biasanya karena memiliki pendapat sendiri tentang pemilihan pemimpin.
            Terlepas dari semua pendapat, kehadiran seorang pemimpin adalah wajib hukumnya. Bagaimana suatu kelompok akan berjalan tanpa hadirnya pemimpin. Apalagi ditengah kondisi masyarakat Indonesia saat ini dibutuhkan seorang emimpin yang mampu untuk kembali membangkitkan Indonesia. Sebagai seorang muslim yang tinggal di Negara yang mayoritas masyarakatnya adalah muslim kita juga harus meyakini bahwa dengan didasarkan pada aturan Islamlah tatanan akan kembali Berjaya. Segala permasalahan akan selesai bila dikembalikan sesuai dengan hukum dan ajaran Islam. Maka bila ini terjadi, kelak mimpi kita dapat hidup berdampingan dengan rukun akan terwujud. Tidak adalagi pertikaian, kerusakan, kebencian, yang ada hanyalah ketenangan. Oleh karena itu perlu adanya perubahan dan salah satunya adalah dibutuhkannya seorang pemimpin yang mampu mengarahkan kita kepada yang ma’ruf. Jadikan diri kita adalah bagian dari solusi dari permasalah yang ada di tengah masyarakat Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
 “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)
Jika demikian kita sebagai anggota masyarakat dan seorang muslim memiliki per
an dan tanggungjawab sekali untuk memilih pemimpin. Dalam QS. Ali Imran (3: 28) Allah berfirman,
Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu)” (QS. 3: 28).
Kata wali jamaknya auliyaa: berarti teman yang akrab, juga berarti pemimpin, pelindung atau penolong.
Dalam kondisi saat ini pemimpin yang mukminlah yang mampu mengembalikan tatanan kehidupan, karenanya pada pemilu kedepan kita harus benar-benar memberikan suara kita kepada pemimpin yang mampu mengarahkan kita. Dalam surat As-Sajdah Allah berfirman :
                Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemmpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami” (QS. 32:24)
Yang dimaksud dengan sabar ialah sabar dalam menegakkan kebenaran.
Dalam surat Al-A’raf
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya.. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)(QS. 7:3)
Maksudnya: pemimpin-pemimpin yang membawamu kepada kesesatan
Lalu, apakah kedepan kita tidak akan menjadi bagian dari solusi tersebut? Yaitu dengan turut menyumbangkan suara kita pada partai atau calon pemimpin kita yang kita butuhkan?
Dari Abu Sa’id Al-Khudri rodhiallohu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rosululloh sholallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran hendaklah ia mengubah dengan tangannya; jika tidak mampu, maka dengan lisannya; jika ia masih tidak mampu, maka dengan hatinya dan itu adalah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Berikut ini 3 tips memilih cerdas :
1.       Pastikan kita terdaftar di TPS
2.       Kenali partai dan calo yang akan dipilih (Pilih partai Islam)
3.       Apapun Yang Terjadi, Kita Harus Memilih #AYTKHM
Allahu A’lam bisshowab…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar