DO'A IFTITAH
Kamal bin Hammam mengatakan, “ Tidak ada hadits
shohih yang mewajibkan meletakkan
kedua tangan di bawah dada atau di bawah
pusar”
Kalangan Hanafi :
meletakan
tangan di bawah pusar
Kalangan Syafi’i : meletakkan tangan di bawah dada
Do'a Iftitah
Allahumma baa’id bainii wa bainaa khotooyaaya
kamaa ba ’adta bainal masyriki wal maghrib. Allaahumma naqqinii min
khothooyaaya kamaa yunaqqots tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsilnii min
khotooyaaya bil maai wats tsalji wal barod[1].
Artinya :
Ya Allah jauhkanlah aku diantara dosa-dosaku,
sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dengan barat.Ya Allah bersihkanlah
aku dari dosa-dosaku, sebagaimana bersihnya kain putih dari kotoran.
Ya Allah sucikanlah aku dari dosa-dosaku
dengan air, salju, dan angin.
Atau juga dapat membaca :
Allahu Akbar
kabira walhamdu lillahi katsira
wasubhanallahhi bukratau waasila. Wajjahtu wajhia lillazi fathoros samaawaati wal ardha
hanifam muslimaw wamaa ana minal
musyrikin. Inna sholaati wanusuki wamahyaaya wamamaati lillahi rabbil'alamin. La syarikalahu wabiza lika umirtu wa ana minal
muslimin.
Artinya
Allah Maha Besar sebesar-besarnya. Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya pada Allah Tuhan sekelian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya . Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam).
Allah Maha Besar sebesar-besarnya. Dan puji-pujian bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah siang dan malam. Kuhadapkan mukaku, kepada yang menjadikan langit dan bumi, aku cenderung lagi berserah kepada Allah dan bukanlah aku dari golongan orang-orang yang menyekutukan Allah. Sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku kuserahkan hanya pada Allah Tuhan sekelian alam. Sekali-kali tidaklah aku menyekutukanNya . Dan dengan demikian aku ditugaskan, dan aku adalah dari golongan orang-orang Muslim (Islam).
[1] Dari Abu Hurairah rodhiyallahu
‘anhu dia berkata, “Biasanya
Rosulullah diam sejenak sebelum membaca (Al Fatihah). Maka aku berkata, “Wahai
Rosulullah, ayah dan ibuku sebagai tebusan bagimu, aku memperhatikan diam mu
diantara takbir dan bacaan, apakah gerangan yang engkau baca?” maka belia sholallahu ,alaihi wasalam menyebutkan
seperti di atas... (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan An
Nasa’i)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar