Selasa, 29 April 2014

KEPRIBADIAN DAN TES KEPRIBADIAN



TES KEPRIBADIAN DAN TES KEPRIBADIAN


A.    Pengertian Kepribadian.
Menurut beberapa ahli, psikologi adalah sebagai berikut :
1.      Menurut Koetjaraningrat Pengertian Kepribadian adalah beberapa ciri watak yang diperlihatkan seseorang secara lahir, konsisten, dan konsekuen dalam bertingkah laku, sehigga individu memiliki identitas khusu yang berbeda dengan orang lain.
2.      Menurut Cuber kepribadian adalah gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tamapak dan dapat dilihat oleh seseorang.
3.      Menurut M.A.W.Browen kepribadian adalah corak tingkah laku sosial yang meliputi corak kekuatan, dorongan, keinginan, opini, dan sikap-sikap seseorang.
4.      Menurut Theodore R. New Combe kepribadian adalah organisasi sikap-sikap/ prespositons) yang dimiliki seseorang sebagai latar belakang terhadap perilaku.
5.      Menurut Yinger kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seseorang individu dengan sistem kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.

B.     Faktor Pembentuk Kepribadian.
Faktor pembentuk kepribadian adalah sebagai berikut :
1.      Pembawaan/ Warisan biologis.
2.      Lingkungan Fisik/ Alam.
3.      Faktor Sosial.
4.      Faktor Kelompok.

C.    Lingkungan Pembentuk Kepribadian.
Lingkungan  pembentukan kepribadian adalah sebagai berikut:
1.      Keluarga.
2.      Sekolah.
3.      Teman sepermainan.
4.      Sosialisasi di Lingkungan Kerja.
5.      Sosialisasi Melalui Media Massa.
6.      Masyarakat secara umum.

D.    Tahap Pembentukan Kepribadian:
Proses pembentukan kepribadian adalah sebagai berikut :
1.      Tahap persiapan (Preparatory Stage) merupakan tahap persiapan bagi manusia untuk mengenali diri dan lingkungan sekitarnya. Tahap ini berlangsung ketika manusia dilahirkan, yakni dengan kemampuan berpikirnya manusia mengawali proses kehidupannya dengan melakukan kegiatan meniru meskipun pada awalnya manusia tidak paham tentang apa yang ditirunya. Lingkungan keluarga sangat berperan dalam proses sosialisasi pada tahap persiapan ini.
2.      Tahap Meniru (Play Stage). Pada tahap meniru (play stage) ini kemampuan anak dalam berempati terhadap orang lain semakin meningkat. Kesadaran anak bahwa dunia sosial terdiri dari kumpulan dari beberapa orang mulai berkembang. Pada tahap ini anak-anak mulai mampu menirukan beberapa peran orang dewasa secara relatif sempurna. Misalnya anak mulai bermain mobil-mobilan, polisi-polisian, perang-perangan, pasar-pasaran, bercakap-cakap dengan boneka, dan lain sebagainya. Dalam tahap ini anak memerlukan lingkungan yang kondusif yakni lingkungan yang mendukung perkembangan potensinya. Disamping itu, anak-anak pada tahap ini memerlukan figur-figur yang dianggap sangat berarti (significant other) agar dapat belajar tentang sistem nilai dan sistem norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
3.      Tahap Siap Bertindak (Game Stage). Pada tahap ini anak mulai sadar bahwa dirinya merupakan bagian dalam sistem kehidupan sosial sehingga proses peniruan semakin berkurang dan digantikan oleh permainan yang diperankan secara sadar. Kemampuan empati anak pada tahap ini semakin berkembang sehingga anak mulai mampu bermain beregu yang penuh dengan aturan main seperti bermain sepak bola. Pada tahap ini anak juga mulai siap untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan masyarakat.
4.      Tahap Penerimaan Norma Kolektif (Generalized Other). Tahap penerimaan norma kolektif (generalized other) merupakan suatu tahap seseorang mulai dewasa dan mulai mampu memposisikan dirinya dengan baik dalam kehidupan masyarakat luas. Pada tahap ini seseorang mulai paham terhadap posisi dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, agama, bangsa dan negara. Sistem nilai dan sistem norma mulai membentuk sistem kepribadian sehingga seseorang mulai paham terhadap segala konsekuensi sebagai anggota keluarga, anggota masyarakat, penganut agama, dan sebagai warga negara yang baik. Memasuki tahap penerimaan norma kolektif generalized other) ini seseorang mulai paham tentang arti penting peraturan, tata tertib, undang-undang, dan sejenisnya. Kemampuan menjalin hubungan kerja sama dengan orang lain pun semakin sempurna sehingga layak menjadi warga masyarakat yang sesungguhnya.

E.     Jenis Kepribadian.
4 kepribadian yang terdapat dalam diri manusia antara lain:
1.      Sanguin.
Tipikal orang Sanguinis merupakan pribadi yang menyenangkan jadi tidak salah jika banyak orang yang menyukainya (walau kadang ada yang tidak suka karena cerewet nya). Dia ingin merasa dirinya dikenal banyak orang, ide-idenya gila tetapi kreatif dan inovatif seperti ide-ide orang sukses, ingin dirinya menjadi trend setter agar orang lain mengikuti jejaknya. Tipe kepribadian ini dikatakan pula “Populer” dan “Pembicara”. Adalah tipe yang sangat bersemangat dalam hidup, terlihat selalu tampak ceria, pergaulannya yang hangat dan sangat menikmati kehidupannya (walau dalam kondisi apapun). Ciri lainnya dari tipe sanguinis ini, ketika harus mengambil satu keputusan cenderung lebih mendasarkan perasaan daripada pemikiranya, serta selalu mencari kesenangan, tidak suka membiarkan hatinya terlarut dalam kesedihan.

  1. Koleris.
Tipikal Koleris adalah tipe orang yang berjiwa pemimpin, menyadari kesalahannya dan kemudian memperbaiki kesalahannya, punya kemauan kuat untuk meraih sesuatu yang diinginkan, biasanya aktif dalam suatu kegiatan, orang sibuk, menargetkan apa yang akan dicapai. Tipe kepribadian ini dikatakan pula “Kuat” dan “Pelaku”. Adalah tipe manusia yang sangat ambisius, mempunyai kemampuan kuat dalam menggapai sesuatu yang diinginkannya. Cirinya terlihat berapi-api, aktif, praktis, cekatan, mandiri, dan independen. Gayanya bersikap tegas dan berpendirian keras dalam mengambil keputusan bagi dirinya sendiri dan orang lain. Tidak terpengaruh oleh lingkungan, terkadang justru ia mempengaruhi lingkunganya. Ide-idenya, rancangan, sasaran, dan ambisinya tidak pernah berakhir. Pantang menyerah terhadap tekanan.
  1. Melankolis.
Orang melankolis cenderung memilih pekerjaan yang membutuhkan pengorbanan dan ketekunan, sekali ia memilih sesuatu maka ia akan tetap setia mengerjakanya.

  1. Plegmatis.
Tipe kepribadian ini dikatakan pula “Damai” dan “Pengamat”. Adalah tipe manusia yang memiliki sifat alamiah pendamai, tidak suka kekerasan. Merupakan orang yang mudah diajak bergaul, ramah, dan menyenangkan. Ia adalah tipe orang yang bisa membuat sekelompok orang tertawa terbahak-bahak oleh humor-humor keringnya meski ia sendiri tidak tertawa. Merupakan pribadi yang konsisten, tenang, dan jarang sekali terpengaruh dengan lingkunganya, tidak pernah terlihat gelisah. Tipe orang Phlegmatis merupakan pribadi yang sabar dan senang dalam menghadapi masalah, emosinya tidak meluap-luap ketika dia bahagia atau sedih, pendiam, mampu bekerja dalam tekanan, tidak suka pertengkaran, hati-hati dalam berucap kepada orang lain, menyenangkan.

F. Tes Kepribadian.
Psikotes merupakan sebuah tes yang dirancang untuk mengetahui dan memahami karakter psikologi seseorang yang biasanya dalam rangka penerimaan pegawai di perusahaan BUMN, BUMD, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) maupun penerimaan pegawai swasta.
Secara garis besar Psikotest dibedakan menurut jenis test kepribadian yaitu:
1.      Test kepribadian grafis adalah sebuah test yang menilai kepribadian seseorang berdasarkan gambar yang dibuatnya. Test kepribadian grafis meliputi :
-          Test Kepribadian Baum (Tree Test), bertujuan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar pohon yang dibuat oleh peserta tes.
-          Test Kepribadian DAP (Draw A Person/ Menggambar Orang), bertujuan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar orang yang dibuat oleh peserta test.
-          Tes Kepribadian HTP (House Tree Person), bertujuan untuk menilai karakter dan kepribadian seseorang dengan cara menganalisa gambar rumah, gambar pohon dan gambar orang yang dibuat oleh peserta test.
-          Tes Kepribadian WARTEGG, bertujuan untuk mengeksplorasi (meneliti karakter kepribadian seseorang) terutama dalam hal emosi, imajinasi, dinamisme, kontrol dan reality function, yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan 8 macam gambar yang dibuatnya.

2.      Tes kepribadian kuesioner adalah sebuah tes yang menilai kepribadian seseorang berdasarkan jawaban-jawaban yang dipilihnya terhadap sejumlah pertanyaan yang diajukan (kuesioner). Tes kepribadian kuesioner meliputi :
-          Test Kepribadian Efektifitas Diri, bertujuan untuk mengetahui seberapa efektif (cepat&tepat) seseorang itu dalam melaksanakan tugas dan dalam menyelesaikan berbagai situasi sulit.
-          Test Kepribadian Enneagram Personality, bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian seseorang yang dibagi menjadi 9 jenis tipe, dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
-          Test Kepribadian EPPS, bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe motivasi, kebutuhan dan kesukaan pribadi seseorang dengan cara menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
-          Test Kepribadian MBTI, bertujuan untuk mengetahui tipe kepribadian seseorang dalam lingkungannya dengan menyuguhkan sejumlah pertanyaan tertentu.
-          Test Kepribadian Ketelitian, bertujuan untuk mengukur tingkat kecermatan atau ketelitian seseorang dalam mengolah data yang berupa angka, kata, atau kombinasi keduanya.
-          Test Kepribadian MAPP, bertujuan untuk mengukur pilihan kesukaan seseorang dalam berbagai hal terutama yang berkaitan erat dengan pekerjaan atau dunia kerja profesional.
-          Tes Kepribadian Pauli Kraepplin, bertujuan untuk mengukur karakter seseorang pada beberapa aspek tertentu, yaitu aspek keuletan (daya tahan), aspek kemauan atau kehendak individu, aspek emosi, aspek penyesuaian diri, dan aspek stabilitas diri dengan cara memintanya melakukan penghitungan angka-angka dalam deret yang panjang
-          Test Kepribadian Skala Kematangan, bertujuan untuk mengukur tingkat kedewasaan (kematangan sikap) seseorang dalam bertindak terhadap situasi tertentu.
-          Test Kepribadian Teamwork Test adalah tes yang bertujuan mengukur kemampuan seseorang untuk bekerja dalam sebuah tim yang solid untuk mencapai tujuan bersama.
-          Tes Kepribadian Kecenderungan Sukses, bertujuan untuk mendeteksi kecenderungan seseorang untuk menjadi orang sukses berdasarkan faktor-faktor tertentu yang ada pada dirinya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar