Kamis, 03 Juli 2014

Allah itu Tidak Tidur dan Tidak Lupa



Sore ini saya mendapatkan cerita tentang bahwa Allah itu memang Maha Adil, bahwa peringatan Allah itu sangat dekat.
Cerita berawal saat saya sedang berdiskusi dengan teman-teman kos. Sudah biasa selepang pulang dari kampus kami sering berdiskusi dan bercerita tentang bayak hal. Teman saya sebutsaja Fitri tersebur bercerita bahwa sore tadi ia baru saja mengalami kecelakaan. Fitri yang biasa mengendarai sepeda saat ke kampus diserempet oleh sepeda motor dan hamper saja mobil belakanngya juga menabaraknya. Alhamdulillah fitri tidak mengalami luka hanya saja pelek sepeda yang dipinjam dari adik saya bengkok. Namun orang yang mengendarai motor tersebut bukannya meminta maaf tapi tetap melaju. Dan alhamdulillahnya tek berapa lama teman fitri menghampirinya dan membantu fitri untuk membawa sepeda yang rusak dengan motor. Bisa dibayangkan bagaimana seorang wanita harus memangku sepeda.

Tiba di bengkel langganan biasanya ternyata bengkel tersebut sudah tutup. Mungkin saya akan merasa sudah jatuh tertimpa tangga pula. Karena lokasi bengkel tersebut jauh dari kos. Tapi ternyata Allah ingin membelajarkan sesuatu khususya buat saya tentang arti pertolongan Allah selalu dating tidak disangka-sangka. Saat Fitri  di bengkel ternyata ada bapak-bapak yang menawarkan bantuan tanpa pamrih. Bapak tersebut menawarkan untuk membawa sepeda tersebut ke rumahnya saja dahulu. Akhirnya Fitri menerima tawaran bapak tersebut. Pada saat di rumah bapat terebut, bapak tersebut mulai bercerita bahwa dirinya dahulu juga pernah mengalami hal yang sama. Bapak tersebut berprofesi sebagai penjual nasi goring Magelangan. Beberapa tahun yang lalu ia juga korban tabrak lari. Pada saat menaiki sepeda bapak tersebut diserempet oleh mobil sehingga terpental ke pinggir jalan. Pada saat kejadian mobil tersebut sempat berhenti sebentar dan bapak tersebut sempat melihat pengemudi mobil tersedebut yang ternyata adalah anak tetangganya sendiri. Namun bukannya turun dari mobil dan meminta maaf, tetangganya tersebut malah seger melaju dan meninggalkan bapak tersebut yang kesakitan. Akibat dari peristiwa tersebut, bapak tersebut mengalami patah tulang dan operasi patah tulang tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Parahnya lagi karena luka tersebut beliau tidak bisa berjualan selama 6 bulan. Bisa dibayangkan bagaimana nasib keluargana untuk dapat menghidupi kebutuhan keluarga….
Karena yakin bahwa pengendara tersebut adalah tetangganya sendiri, bapak tersebut bermaksud untuk meminta pertanggungjawaban, paling tidak bisa membantu dalam membiayai biaya operasi. Pada saat mendatangi rumah tetangganya, ternyata anak dari tetangganya tersebut tidak mau mengakui kesalahannya, padahal bapak tersebut yakin bahwa pelakunya adalah anak dari tetangganya tersebut. Akhirnya bapak penjual Magelangan tersebut pulang tanpa bantuan dana sepeserpun dan tanpa permohonan maaf dari tetangganya. Beliau pulang hanya dengan pasrah. Menurut teman saya, Fitri pada saat bapak penjual Magelanngan tersebut bercerita tentang peristiwa yang dialaminya masih menampakan rasa kekesalan yang sangat besar dari beliau, naun perlahan beliau bercerita dengan emosi lebih stabil. Bapak tersebut melanjutkan cerita bahwa beberapa bulan setelah peristiwa itu ternyata terdengar kabar anak tetangganya tersebut meninggal karena kecelakaan.
Subhanallah, ternyata memang benar bahwa do’a dari orang yang terdhzolimi itu makbul, dan memang benar bahwa senjata dari orang beriman adalah do’a. ungkin bisa saja bapat tersebut tidak berdo’a untuk memohon balasan yang setimpal, tetapi Allah itu tidak tidur dan tidak lupa…. Dan Allah sendiri yang menadi saksi tentang kebenaran peristiwa kecelakaan tersebut, tentang bagaimana seorang yang benar-benar terdhzolimi.
Kita lanjutkan cerita, setelah menceritakan peristiwa yang dialami bapak tersebut, beliau meberikan pesan bahwa jangan khawatir bahwa setiap perbuatan itu pasti dan benar-benar pasti akan mendapatkan balasan yang setimpal. Subhanllah…
Hari selanjutnya, mungkin fitri tidak terfikirkan lagi dengan kecelakaan yang dalaminya, tapi ternyata Allah memberikan pertolongan lagi padanya.
Ternyata pada saat menghadiri kumpulan KKN dengan DPL nya, tidak disangka-sangka dosen tersebut memberikan uang lima puluh ribu rupiah pada Fitri karena Fitri satu-satunya mahasiswa yang mengendarai sepeda di kelompoknya. Dosen tersebut sangat menghargai itu karena beliau dahulunya juga memiliki pengalaman yang luar biasa saat kuliah dulu.
Dari cerita diatas sebagai orang beriman sepantasnya kita bisa mengambil hikmah, bahwa janji Allah itu benar, bahwa Allah itu Maha Adil, Maha pengasih dan yang terpenting bhawa Allah tidak pernah lupa dan tidak pernah tidur. Allah selalu mengawasi setiap perbuatan yang telah kita lakukan baik itu perbuatan buruk maupun perbuatan baik dan pasti kita akan mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa yang telah kita lakukan….
Allahu a’lam bishowab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar