Sore ini saya
mendapatkan cerita tentang bahwa Allah itu memang Maha Adil, bahwa peringatan
Allah itu sangat dekat.
Cerita berawal saat saya sedang berdiskusi dengan
teman-teman kos. Sudah biasa selepang pulang dari kampus kami sering berdiskusi
dan bercerita tentang bayak hal. Teman saya sebutsaja Fitri tersebur bercerita
bahwa sore tadi ia baru saja mengalami kecelakaan. Fitri yang biasa mengendarai
sepeda saat ke kampus diserempet oleh sepeda motor dan hamper saja mobil
belakanngya juga menabaraknya. Alhamdulillah fitri tidak mengalami luka hanya
saja pelek sepeda yang dipinjam dari adik saya bengkok. Namun orang yang
mengendarai motor tersebut bukannya meminta maaf tapi tetap melaju. Dan alhamdulillahnya
tek berapa lama teman fitri menghampirinya dan membantu fitri untuk membawa
sepeda yang rusak dengan motor. Bisa dibayangkan bagaimana seorang wanita harus
memangku sepeda.
Tiba di bengkel langganan biasanya ternyata bengkel
tersebut sudah tutup. Mungkin saya akan merasa sudah jatuh tertimpa tangga
pula. Karena lokasi bengkel tersebut jauh dari kos. Tapi ternyata Allah ingin
membelajarkan sesuatu khususya buat saya tentang arti pertolongan Allah selalu dating
tidak disangka-sangka. Saat Fitri di
bengkel ternyata ada bapak-bapak yang menawarkan bantuan tanpa pamrih. Bapak tersebut
menawarkan untuk membawa sepeda tersebut ke rumahnya saja dahulu. Akhirnya Fitri
menerima tawaran bapak tersebut. Pada saat di rumah bapat terebut, bapak tersebut
mulai bercerita bahwa dirinya dahulu juga pernah mengalami hal yang sama. Bapak
tersebut berprofesi sebagai penjual nasi goring Magelangan. Beberapa tahun yang
lalu ia juga korban tabrak lari. Pada saat menaiki sepeda bapak tersebut
diserempet oleh mobil sehingga terpental ke pinggir jalan. Pada saat kejadian
mobil tersebut sempat berhenti sebentar dan bapak tersebut sempat melihat
pengemudi mobil tersedebut yang ternyata adalah anak tetangganya sendiri. Namun
bukannya turun dari mobil dan meminta maaf, tetangganya tersebut malah seger
melaju dan meninggalkan bapak tersebut yang kesakitan. Akibat dari peristiwa
tersebut, bapak tersebut mengalami patah tulang dan operasi patah tulang
tersebut membutuhkan biaya yang cukup besar. Parahnya lagi karena luka tersebut
beliau tidak bisa berjualan selama 6 bulan. Bisa dibayangkan bagaimana nasib
keluargana untuk dapat menghidupi kebutuhan keluarga….
Karena yakin bahwa pengendara tersebut adalah
tetangganya sendiri, bapak tersebut bermaksud untuk meminta pertanggungjawaban,
paling tidak bisa membantu dalam membiayai biaya operasi. Pada saat mendatangi
rumah tetangganya, ternyata anak dari tetangganya tersebut tidak mau mengakui
kesalahannya, padahal bapak tersebut yakin bahwa pelakunya adalah anak dari
tetangganya tersebut. Akhirnya bapak penjual Magelangan tersebut pulang tanpa
bantuan dana sepeserpun dan tanpa permohonan maaf dari tetangganya. Beliau pulang
hanya dengan pasrah. Menurut teman saya, Fitri pada saat bapak penjual
Magelanngan tersebut bercerita tentang peristiwa yang dialaminya masih menampakan
rasa kekesalan yang sangat besar dari beliau, naun perlahan beliau bercerita dengan
emosi lebih stabil. Bapak tersebut melanjutkan cerita bahwa beberapa bulan
setelah peristiwa itu ternyata terdengar kabar anak tetangganya tersebut
meninggal karena kecelakaan.
Subhanallah, ternyata memang benar bahwa do’a
dari orang yang terdhzolimi itu makbul, dan memang benar bahwa senjata dari
orang beriman adalah do’a. ungkin bisa saja bapat tersebut tidak berdo’a untuk
memohon balasan yang setimpal, tetapi Allah itu tidak tidur dan tidak lupa….
Dan Allah sendiri yang menadi saksi tentang kebenaran peristiwa kecelakaan
tersebut, tentang bagaimana seorang yang benar-benar terdhzolimi.
Kita lanjutkan cerita, setelah menceritakan
peristiwa yang dialami bapak tersebut, beliau meberikan pesan bahwa jangan
khawatir bahwa setiap perbuatan itu pasti dan benar-benar pasti akan
mendapatkan balasan yang setimpal. Subhanllah…
Hari selanjutnya, mungkin fitri tidak
terfikirkan lagi dengan kecelakaan yang dalaminya, tapi ternyata Allah
memberikan pertolongan lagi padanya.
Ternyata pada saat menghadiri kumpulan KKN
dengan DPL nya, tidak disangka-sangka dosen tersebut memberikan uang lima puluh
ribu rupiah pada Fitri karena Fitri satu-satunya mahasiswa yang mengendarai
sepeda di kelompoknya. Dosen tersebut sangat menghargai itu karena beliau
dahulunya juga memiliki pengalaman yang luar biasa saat kuliah dulu.
Dari cerita diatas sebagai orang beriman
sepantasnya kita bisa mengambil hikmah, bahwa janji Allah itu benar, bahwa
Allah itu Maha Adil, Maha pengasih dan yang terpenting bhawa Allah tidak pernah
lupa dan tidak pernah tidur. Allah selalu mengawasi setiap perbuatan yang telah
kita lakukan baik itu perbuatan buruk maupun perbuatan baik dan pasti kita akan
mendapatkan balasan yang sesuai dengan apa yang telah kita lakukan….
Allahu a’lam bishowab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar